Assalamualaikum......


Selamat datang........

Wednesday 9 June 2010

Ahlan wa Sahlan

10 juni 2008

Assalamualaikum............
puji syukur alhamdulillah deh akhirnya winner bisa punya blog sendiri.
buat kalian semua, jangan ragu untuk bergabung bersama ku [ halah... ]

yang pasti aku bahagiaaaa......
dan semoga di ujian kali ini aku bisa mengoptimalkan kemampuanku. aku yakin bisa membahagiakan orang lain. terussssss.......meskipun aku ini yang terkenal pemalas karena sok sibuk... tapi aku yakin bisa optimal juga di kuliah. AMIIIIN.

Teruzzzz..... aku ingin menyapa..... :
  1. Komunitas bastind 07 reg......I Love U all.maap telatan. buat kelompok ku, tyas, ratih, nike,wahyu, yuni. kita bisa.
  2. HUMAS SKI FKIP 2008.... maaf aku tidak bisa optimal juga. kan harus tawazun. hehehe disana ada u'Dewi, u'Dyas,u'Watik, u'Mutiara, u'Reni, u'Ifah [aku sayang kalian]. terus ada @ trio, @ Catur, @ Hendrik, @Wayan, @ auriga, @ Jeihan, afwaaannn...sabarkan hati antum atas cerewet saya. akan saya simpan dalam - dalam kenangan bersama antum wa antuna semua.
  3. DEPKOMINFO BEM FKIP UNS.. ada Bu Menteri, mb' Rizka. Infobit family ada ibu sylvi, bening, anis, mahmud, rosalina, dian. Kangenn nie... kapan kumpul lagi????
  4. HUMAS Wings KAMMI Shoyub. hehehehehehehehe. aku gak tau musti ngomong apa. yang pasti afwan udah males-malesan.
  5. komunitas Ilmu bahasa 07 SMANTISA. ayo kumpul lagi.....
  6. Buat anak kost, hiks....kita akan berpisah
  7. buat semua.... I love U

kalo mau kritik aku, posting di sini aja, gak papa. otre???

Tuesday 6 January 2009

sejarah fonologi

Fonologi adalah subdisiplin ilmu linguistik yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, baik bunyi bahasa yang memperdulikan arti (fonetik) maupun tidak (fonemik). Setiap penutur mempunyai kesadaran fonologis terhadap bunyi – bunyi dalam bahasanya. Penutur Bahasa Indonesia melafalkan secara tidak sama bunyi [r] dalam kata krupuk dan gratis. [r] pada kata pertama tak bersuara sedangkan pada kata kedua bersuara. Demikian pula halnya dengan dua macam [l] dalam kata bahasa inggris staple dan table ; atau dalam kata bahasa perancis peuple ‘rakyat’ dan lutte ‘perjuangan’. Meskipun demikian, para penutur ketiga bahasa tersebut menyadari bahwa kedua macam bunyi itu mewakili realitas yang sama dan fungsi yang sama pula. Hal ini disebut intuisi fonologis.
Intuisi fonologis sudah teridentifikasi sejak dahulu. Robins dalam Suryo Baskoro menggambarkan bahwa pada sebuah teks bahasa islandia abad keduabelas, V panjang dibedakan dengan yang pendek, demikian pula dibedakan antara K panjang dengan K pendek. Kasus ini menunjukan adanya masalah pada penyesuaian sistem ortografi ke dalam sistem fonologi. Keterhubungan antara realitas fonologis dan simbol grafis antara fonem dan grafem membuat ortografi diperlukan dalam penerapan analisis fonologi.
A. Sejarah Fonologi dan aliran - alirannya
Sejarah fonologi dapat dilacak melalui riwayat pemakaian istilah fonem dari waktu ke waktu. Pada sidang Masyarakat Linguistik Paris, 24 mei 1873, Dufriche Desgenettes mengusulkan nama fonem, sebagai padanan kata Bjm Sprachault. Ferdinand De Saussure dalam bukunya “ Memorie Sur Le Systeme Primitif Des Voyelles Dan Les Langues Indo-Europeennes” ‘memoir tentang sistem awal vokal bahasa – bahasa Indo eropa ‘ yang terbit pada tahun 1878, mendefinisikan fonem sebagai prototip unik dan hipotetik yang berasal dari bermacam bunyi dalam bahasa – bahasa anggotanya.
Sejarah fonologi dalam makalah ini akan lebih mengkhususkan membahas mengenai istilah fonem. Gambaran mengenai perkembangan fonologi dari waktu ke waktu dapat dilihat lewat berbagai aliran dalam fonologi.
Aliran Kazan
Dengan tokohnya Mikolaj Kreszewski, aliran ini mendefinisikan fonem sebagai satuan fonetis tak terbagi yang tidak sama dengan antropofonik yang merupakan kekhasan tiap individu.
Tokoh utama aliran kazan adalah Baudoin de Courtenay (1895). Menurut linguis ini, bunyi – bunyi yang secara fonetis berlainan disebut alternan, yang berkerabat secara histiris dan etimologis. Jadi, meskipun dilafalkan berbeda, bunyi – bunyi itu berasal dari satu bentuk yang sama. Pada 1880, Courtenay melancarkan kritiknya terhadap presisi atas beberapa fona yang dianggapnya tidak bermanfaat. Pada 1925, paul passy mempertegas kritik tersebut.
Ferdinand De Saussure
Dalam bukunya “Cours de Linguistique Generale” ‘ Kuliah Linguistik umum’, Saussure mendefinisikan fonologi sebagai studi tentang bunyi – bunyi bahasa manusia.dari definisi tersebut tercermin bahwa bunyi bahasa yang dimaksud olehnya hanyalah unsure – unsure yang terdengar berbeda oleh telinga dan yang mampu menghasilkan satuan – satuan akustik yang tidak terbatas dalam rangkaian ujaran. Jadi dapat dikatakan bahwa Saussure menggunaklan criteria yang semata – mata fonetis untuk menggambarkan fonem dan memempatkannya hanya pada poros sintagmatik.
Lalu Saussure mengoreksinya dan mengatakan bahwa pada sebuah kata yang penting bukanlah bunyi melainkan perbedaan fonisnya yang mampu membedakan kata itu dengan yang lain.
Dengan konsep – konsepnya, meskipun tidak pernah mencantumkan istilah struktur maupun fungsi, Saussure dianggap telah membuka jalan terhadap studi fonologi yang kemudian diadaptasi oleh aliran Praha.



Aliran Praha
Kelahiran fonologi ditandai dengan “Proposition 22” ‘Usulan 22’ yang diajukan oleh R. Jakobson, S. Karczewski dan N. Trubetzkoy pada konggres Internasional I para linguis di La Haye, april 1928.
Pada 1932 jakobson mendefinisikan fonem sebagai sejumlah ciri fonis yang mampu membedakan bunyi bahasa tertentu dari yang lain, sebagai cara untuk membedakan makna kata. Jadi konsep fonem merupakan sejumlah cirri pembeda (ciri distingtif).
Aliran Amerika
Tokoh aliran ini adalah Edward Sapir (1925), seorang etnolog dan linguis yang terutama memeliti bahasa – bahasa Indian Amerika. Menurutnya, sistem fonologi bersifat bersifat fungsional. Kiprah Sapir diteruskan oleh penerusnya dari Yale, Leonard Bloomfield , yang karyanya “Language” menjadikan dirinya bapak linguistik Amerika selama 25 tahun. Pada buku itu Bloomfield menjelaskan banyak hal tentang definisi – definisi mutakhir tentang fonem, istilah ciri pembeda, zona penyebaran fonem, kriteria dasar dalam menentukan oposisi fonologis dan lain – lain.
Sifat behaviouris dan antimentalis Bloomfield mengantarkannya pada konsepsi tentang komunikasi sebagai perilaku dimana sebuah stimulus (ujaran penutur) memunculkan reaksi mitra tutur. Menurutnya, yang penting dalam bahasa adalah fungsinya untuk menghubungkan stimulus penutur dengan reaksi mitra tutur. Agar fungsi itu terpenuhi, pada tataran bunyi cukuplah kiranya jika setiap fonem berbeda dengan yang lainnya. Sehingga zona penyebaran fonem dan sifat akustiknya bukanlah sesuatu yang penting.
Pada tataran fonologi umum, pionir fonologi Amerika lainnya, W.F Twaddell pada 1935 menerbitkan monografi. Di dalamnya Twaddell menegaskan bahwa satuan – satuan fonologis bersifat relasional.
Daniel Jones dan Aliran Fonetik Inggris
Sejak 1907 Daniel Jones mengajar fonetik di University of London. Setelah itu ia kemudian lebih banyak menggelti praktek fonologi di Inggris. Kegiatannya di jurusan fonetik di University of college lebih difokuskan pada transkripsi fonetis dan pengajaran pelafalan bahasa – bahasa dunia. Perhatiannya pada dua hal itu membuat dirinya memiliki konsep tersendiri tentang fonem. Pada 1919, dalam “ Colloquial Sinhalese Reader” yang diterbitkannya bersama H.S Parera, Jones memberikan definisi fonem yang berciri distribusional.
Terinspirasi oleh Baudoin de Courtenay, yang memakai fonem sebagai realitas psikofonetis, Jones menggambarkan fonem sebagai realitas mental. Maksudnya, dalam studi tentang sifat alamiah fonem, kita juga dapat menggunakan baik intuisi, rasa bahasa maupun cara – cara lain yang bersifat psikologis. Hal ini menunjukkan bahwa Jones lebih suka pada sifat fonem, alih – alih fungsinya. Dengan sudut pandang seperti itu sebenarnya Jones sudah memasuki daerah kerja fonologi, dalam analisisnya ia memasukkan data fonologi tertentu, namun dengan menyingkirkan sudut pandang fonologis.
Roman Jakobson
Roman Jakobson lahir di Moskow pada 1896 dan meninggal di SAmirika Serikat pada 1982. Salah satu ciri tokoh ini adalah tidak pernah menulis buku yang tebalnya lebih dari 100 halaman. Meskipun demikian, karyanya yang terpenting “Remarques Sur I’evolution Phonologique Du Russe” ‘ Beberapa Catatan Evolusi Fonologi Bahasa Rusia’ , berhasil memicu studi – studi fonologi yang dikonsentrasikan pada bidang – bidang tertentu.
Menurut Georges Mounin, Jakobson adalah “orang yang selalu memberikan gairah; ia senantiasa cemerlang pada setiap seminar dan konggres”. Sebagai redaktur utama “Proposition 22” dan “Thesis 1929” Jakobson adalah tokoh penggerak yang turut membidani kelahiran fonilogi. Dalam bukunya “Principes de phonologie historique” ‘Prinsip – prinsip fonologi historis’ (1931) Jakobson mencoba untuk :
Mengembangkan analisis berdasarkan ciri pembeda,
Memformulasikan prinsip dikotomi dalam rangka menyusun “kualitas – kualitas fonologi”
Mensosialisasikan penerapan kriteria akustik guna menentukan masing – masing kualitas.

B. Perkembangan Fonologi
Tahun 1960-an sampai 1970-an menandai dimulainya kajian – kajian empiris tentang bahasa Indonesia maupun bahasa – bahasa lain. Contoh karya – karya yang muncul antara lain :
1. Artikel tentang fonologi bahasa jawa dan sistem fonem dan ejaan (1960) oleh samsuri. Ciri – ciri penelitian pada saat itu adalah dipengaruhi oleh gerakan deskriptivisme, menganut aliran neo Bloomfieldian dan bersifat behaviouristik, ketat dalam metodologi dan bahasa lisan menjadi objek utama.
2. Lalu pada tahun 1970an masuk konsep fonem dan wawasan tentang unsur suprasegmental oleh amran halim, dan Hans Lapoliwa dengan fonologi generatifnya.
Namun, untuk mengetahui perkembangan mutakhir linguistic Indonesia saat ini diperlukan survey lagi yang lebih mendalam.

Daftar Pustaka

Baskoro, Suryo.2000.Fonologi.Yogyakarta:Program pasca sarjana UGM.

Soeparno.1993. Dasar – dasar linguistik. Yogyakarta:mitra gama widya.

Suparno dan Ola. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Depdiknas.

air, for the big family of depkominfo

Syukur, adalah kata yang selalu terngiang jika saya ingat salah satu nikmat Allah swt yang dianugerahkan, yakni saya diberi kesempatan untuk mempunyai keluarga baru yang ada di departmen KOMINFO. Saya disana mempunyai 27 saudara yang sungguh luar biasa, yang senantiasa membuat saya kagum dan tersenyum dalam keheningan saya.
Di departemen ini saya bersama Fatma, Atna, Ayu P, Febri, Ismi, Afif, Novita, Nurul, Vicky, Fatim, Khoim, Handha, ayuk, arif, Didik, Atin , Arini , Monika , Erlyne, Heri P, Anung, Bagus, Hery Yuli, Mella, tiwi, Sandi, dan Triska. Mereka dalah orang – orang pilihan yang telah Allah anugerahkan agar saya dapat belajar dari mereka.
Tapi memang hidup seperti siklus air. Agar air hujan dapat menyirami sawah dan ladang petani hingga menyuburkan tanaman yang ada, sebelum hujan turun harulah ada petir dan mendung terlebih dahulu. Begitulah Allah mengajari saya, memberi nikmat yang tak terkira kepada saya.
Air hujan itu pun tak selamanya membawa kebaikan bagi petani. Jika terlalu banyk dan lebat, tentu tak baik bagi tanaman hingga mengakibatkan kebusukan. Jika datangnya tidak sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, tentu tanaman juga tidak siap menerima air tersebut. Hingga kadang air dapat menjadi banjir, tanah longsor dan lainnya.
Tapi,perjalanan air tidak hanya sampai disitu. Air dimanapun selalu menuju ke hilirnya. Tujuan akhir air adalah ke laut baru kemudian menguap, menuju ke awan dan kemudian menjadi hujan lagi. Dalam perjalanan menuju hilirpun, entahlah apa yang akan terjadi. Walaupun, dalam perjalanan tersebut, tidak semua air sampai ke laut. Ada yang baru turun ke tanah lalu langsung kembali lagi ke langit karena terkena sinar matahari. Tapi, tentu tetap ada yang sampai hingga hilir.
Begitu pula amanah ini. Saya yakin, tidak semua dapat sampai hingga hilir, namun harapan saya, ketika pun tidak sampai hingga hilir, air tersebut dapat sampai di hilir di kesempata yang lain.
Sungguh, betapa luar biasa nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Yakin lah, seperti apapun yang kita alami, lukisan Allah lebih indah dari apa yang kita lukis di benak kita.

Thursday 13 November 2008

Berat

sungguh betapa Allah mencintai kita, setiap kita tergoda oleh busuk rayu setan, kita selalu dan senantiasa dijaga olehNya. betapa Allah tak pernah sedetikpun membiarkan kita terlena, terpana akan dunia yang hanya sekejap mata ini.
Allah selalu dekat, menjaga kita dengan segala daya upaya.
banyak cara diberikan Allah sebagai upaya untuk menjaga kita, diantaranya lewat ujian dan amanah. tiap insan tentu tak pernah luput dari sebuah ujian, entah itu ujian menyenangkan atau tidak menyenangkan.
begitu sering kita terlena ketika kita kita mendapat ujian yang menyenangkan dan kita juga sering merana saat kita diberi ujian yang kurang menyenangkan.
disisi lain, kita juga dapat dijaga oleh Allah lewat amanah. memang begitu berat amanah itu, apalagi saat kita ingat harus mempertanggungjawabkannya diakhirat nanti.
sungguh berat.
amat berat.
namun jika kita menghindarinya, betapa Allah akan murka pada kita.
betapa kita akan ditinggalkan Allah jauh.... jauh ke depan.
dan kita akan tertinggal di tempat yang sungguh asing.
kita jangan sampai miskin azzaam, JANGAN.
sekali - kali jangan.
karena kita pasti akan dihinakan oleh Allah.
jadi, mari bersama - sama kita emban amanah kita dengan baik, jalani dengan senantiasa istiqomah. InsyaAllah. Amin

Tuesday 14 October 2008

Buat seseorang Disana...

naskah ini saya tulis, ketik untuk seseorang yang dahulu pernah bersama saya. pernah saya anggap sebagai sahabat dan saudara saya. dia selalu mengisi hari - hari saya dan banyak membantu saya belajar mengenal hidup yang sangat asing buat saya.
namun, karena suatu hal dan seseorang dia pergi, entah dia masih ingat atau tidak dengan saya, yang pasti jika dia diberi kesempatan untuk membaca ini, saya mohon maaf atas kesalahan saya.
jujur, saya ingin memperbaiki persaudaraan saya dengan dia seperti dulu. sangat sulit menemukan seorang yang begitu memahami saya seperti dia.
saya orang yang keras kepala, dia termasuk orang yang bisa melunakkan kepala saya.
dia yang membuat saya banyak belajar tentang hidup yang sebenarnya, bahasa arab, dll. terima kasih saya ucapkan.
semoga saya suatu saat nanti dapat menjadi sahabat dan saudaranya lagi.
saya rindu dengan cerita konyolnya, dengan masalah - masalahnya yang sungguh tidak pernah saya sangka.
Ya Allah, sambungkan lagi tali persaudaraan diantara kami.
amin.

untuk seseorang disana.
semuga kau baik - baik saja.

THE LOST MY LAST GRANDMOTHER

puji syukur ke hadirat Allah swt. beberapa hari ini perasaan saya campur aduk. di satu sisi saya senang saya bisa berkumpul dengan keluarga besar saya, tapi disisi lain saya sedih, mengapa saya harus berkumpul dengan keluarga saya karena nenek saya satu - satunya dan yang terakhir dipanggil oleh Allah swt?
sedih sudah tentu.
namun saya juga cukup terharu ketika teman - teman dari lembaga dan teman teman satu kelas ada yang datang.
saya benar - benar tidak menyangka.
buat nenek saya di alam barzakh, semoga Allah senantiasa melindunginya. terima kasih buat teman - teman atas perhatiannya.

Emansipasi??? why not??

Banyak yang tidak setuju dengan emansipasi. tentu!. apalagi kaum adam serta seluruh umat yang paham agama. mereka pasti berkata "perempuan sudah kodratnya dibawah laki - laki." baik, statement tersebut benar. namun ada kalanya salah juga, dan saya adalah salah satu orang yang sering mendapati statement tersebut salah.
contohnya saat saya menjadi panitia dibeberapa acara, entah kenapa begitu banyak pekerjaan laki - laki yang dilaksanakan oleh perempuan, mulai dari angkat - angkat kursi hingga meja di fakultas yang berat. belum lagi dari sisi kemauan memimpin, mereka disana hanya atas nama, tapi yang benar - benar terperdaya dan bekerja ya teman - teman saya.
lalu dari sisi kepandaian, maaf jika ada yang tersinggung. tapi jarang sekali saya menjumpai laki - laki yang masuk 10 besar peringkat kelas.
tapi ada hal yang benar - benar membuat saya gerah, yakni jika ada pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh laki - laki tapi mereka hanya diam atau bahkan hanya melihat.
mungkin itu yang melatarbelakangi adanya emansipasi wanita. selain itu, menurut saya jika laki - laki mampu memposisikan diri mereka sebagai seorang laki - laki yang seharusnya (diatas perempuan) mungkin tak perlu ada emansipasi.
teorinya, perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki - laki agar mudah disayangi dan dilindungi. tapi coba kita lihat apa yang terjadi.
seperti yang diungkap djenar maesa ayu dalam novelnya bahwa perempuan ditindas dan disakiti oleh laki - laki. apa salah jika kemudian perempuan menuntut sesuatu yang berbeda??
coba anda pikirkan ulang!!!

Monday 21 July 2008

Dhandang Gula, Tiga Pahlawan Yang Dirindukan

Para pemerhati kebudayaan jawa tantu mengenal lagu Dhandang Gula dari kitab Tripama oleh Mangku Nagara IV. Berikut sedikit cuplikan syair tersebut :

Yogyanira kang para prajurit
Lamun sami bisa anulada
Kadya nguni caritane
Andelira Sang Prabu
Sasrabahu ing Maespati
Aran Patih Suwonda
Lelabuhanipun
Kang ginelung tri prakara
Guna kaya puruningkang den antebi
Nuhoni trah utama

Lire lelabuhan tri prakawis
Guna bisa saniskareng karya
Binudi dadi unggule
Kaya sayektinipun
Dhek mbantu prang Magada Nagari
Hamboyong Putri Domas
Katur ratunipun
Puruna sampun tetela
Hamprang tandhing lan ditya ngalengka aji
Suwanda mati ngrana

Wonten malih tuladhan prayogi
Satriyo gung nagari Ngalengka
Sang kumbakarna asmane
Sanadyan warna diyu
Suprandene nggayuh utami
Duk awit prang Ngalengka
Nggennyo darbe atur
Mring raka amrih raharja
Dasamuka tak keguh ing atur yekti
Dene mung mungsuh wanara

Kumbakarna kineh mangsah jurit
Mring keng raka sira lan lenggana
Nglungguhi kasatriyane
Ing tekad dataan purun
Amung cipta labuh nagari

Wonten malih kinarya palupi
Suryaputra Narpati Ngawangga
Lan pandawa tur kadange
Len yayah tunggil ibu
Suwita mring sri kurupati
Aneng nagri Ngastina
Kinarya gul – agul
Manggala golonganing prang
Bratayuda ing adegan senapati
Ngalaga ing kurawa

Minungsuhken kadange pribadi
Aprang tandhing lan sang Dananjaya
Sri Karna suka manahe
Dene sira pikantuk
Marga dennya arsa males asih
Ira sang kurupati
Marmanta kelangkung
Nggenya mangsah kasudiran
Aprang rame karno mati jinemparing
Sumbaga wiratama

Dalam bait – bait tembang dhandang gula tadi disampaikan bahwa terdapat 3 pahlawan dalam cerita wayang dari kitab mahabarata dan ramayana yang patut dijadikan contoh, yakni Patih Suwanda, Kombakarna dan Adipati karna.
Sifat yang dimiliki pati suwanda dan perlu diteladani yakni ”guna kaya, purun ingkang antebi, nuhoni trah utama” maksudnya ialah seseorang itu harus pandai, kreatif, bertekad baja untuk menggapai cita – cita, dan berkepribadian luhur. Kemudian Kombakarna dengan ” yayah rena myang leluhuripun, kinen mangkya rinusak ing bala kapi”, yaitu sikap patriotisme yang besar dan cinta tanah air yang mampu ia wujudkan dengan gugur di medan perang. Selanjutnya Adipati karna atau surya putra, ia berusaha untuk membalas raja Kurupati dengan rela gugur di medan perang melawan saudaranya sendiri, yakni Arjuna pada saat perang Bharata Yudha. Sebenarnya pun saat sebelum perang, Arjuna juga ragu untuk berperang melawan adiknya, namun akhirnya arjuna dikuatkan oleh Nakula agar bersikap sportif dan tidak pandang bulu dalam membela negara.
Itulah semangat yang dimiliki remaja kita pada cerita wayang, baik mahabarata maupun ramayana. Sebuah semangat yang sangat dinantikan untuk bisa dimiliki oleh pemuda saat ini. Pemuda yang punya rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap tanah air dan rela berkorban bukan pemuda yang mengolok – olok tanah airnya sendiri, atau bahkan merusak.

Perjalanan Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Dunia

oleh wien
Bahasa Indonesia yang pada tanggal 28 oktober 1928 diikrarkan menjadi bahasa persatuan, adalah menjadi suatu hasrat yang sangat besar dan sangat didambakan oleh setiap warga Indonesia sejak dahulu kala. Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang pun akhirnya dipilih bahasa melayu Riau lah yang diangkat menjadi bahasa Indonesia, bahasa persatuan NKRI.
Kini banyak orang yang mempalajari bahasa Indonesia, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Bahkan tidak hanya bahasa Indonesia, bahasa Jawa pun dipelajari di Amerika dan Eropa. Drs. Imam Hanafi dalam Kunardi menuliskan ”di Michigan, Amerika, banyak yang berbahasa Indonesia di dalam pergaulan sehari – harinya” (2005 : 17, )
Dalam perjalanannya menuju penyempurnaan, sebelum benar – benar ke dunia internasional dan di awal perjalanannya, bahasa Indonesia mengalami banyak kendala. Pada masa awal diberlakukannya EYD (Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan), reaksi timbul dari berbagai kalangan. Yang tidak setuju, umumnya melihat dari segi pembiayaan semata-mata. Sedangkan yang setuju, melihatnya jauh ke depan. Sesungguhnya, Keputusan Presiden No 57 itu ibarat langkah yang tidak hanya hendak mengokohkan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, melainkan juga upaya mendudukkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN dan bahasa dunia.
Dalam lingkup ASEAN, tampaknya Filipina dan Muangthai saja yang mungkin masih merasakan beberapa hambatan. Sungguhpun demikian, berdasarkan unsur kekerabatan, korespondensi fonemis, faktor geografis, struktur gramatika, maupun unsur kebahasaan lainnya, bahasa Tagalog di Filipina dan bahasa Siam di Muangthai, mempunyai hubungan yang erat dengan Bahasa Melayu yang merupakan asal dan dasar Bahasa Indonesia. Begitu juga dengan Bahasa Cham di Kamboja.
Apabila kita membandingkan sejumlah kosa kata yang terdapat di negara-negara tersebut —seperti yang dilakukan Gorys Keraf dalam bukunya, Linguistik Historis Komparatif— kita akan mendapatkan bukti kuat, bahwa bahasa-bahasa di kawasan Asia Tenggara (rumpun bahasa Austronesia) sebenarnya masih satu keluarga bahasa yang sama. Kita tak perlu heran, jika orang Filipina berkata ku:lang (kurang), ilung (hidung), dan bu’guk (buruk). Pendeknya, bahasa Tagalog dengan Bahasa Melayu umumnya mempunyai bentuk dan bunyi yang mirip, bahkan sama.
Bukti lain dapat kita lihat dari hasil penelitian Dr H Kern tahun 1889. Ia membandingkan sejumlah kata dari 100 bahasa yang tersebar dari Malagasi sampai Amerika Selatan. Kesimpulannya, mustahil jika kesamaan bunyi dan bentuk dari nama-nama tumbuh-tumbuhan dan binatang yang terdapat di kawasannya, terjadi secara kebetulan. Artinya, dapat dilacak lebih jauh adanya hubungan kerabat dari satu nenek moyang atau protobahasa yang sama.
Jadi jelas, Bahasa Melayu bagi negara-negara ASEAN, sesungguhnya dapat pula mempererat hubungan antar-negara bertetangga ini. Malaysia, Singapura, dan Brunei, bahkan juga di Muangthai (khasnya Patani) dan Filipina (khasnya Mindanau), menyadari hal itu. Malaysia menempatkan bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan. Demikian juga Brunei Darussalam sejak tahun 1959 —sebagaimana yang dinyatakan Pangeran Badaruddin— “bahwa Bahasa Melayu adalah bahasa resmi dan mesti digunakan di dalam segala bidang.”
Bagi Indonesia, persoalan tentu tidak semata-mata menjadikan bahasa Melayu (baca: Indonesia) sebagai bahasa resmi ASEAN, tetapi juga sebagai bahasa resmi dunia, seperti juga bahasa Inggris atau Perancis.
Dan syarat-syarat untuk itu, memang sudah dimiliki Bahasa Indonesia. Antara lain, Bahasa Indonesia merupakan lingua franca bagi lebih dari 136 juta penduduk, bentuk dan strukturnya mudah dipelajari dan sederhana, bentuk tulisan dan ujaran tidak mengandung banyak perbedaan, menyerap secara bebas unsur dan istilah bahasa asing, mampu digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, serta merupakan mata ajaran wajib di semua tingkatan sekolah.
Lebih dari itu, bahasa Indonesia juga sudah diajarkan di banyak perguruan tinggi negara-negara sahabat. Tokyo, Seoul, Beijing, Melbourne, Canberra, Cornel, Yale, Mokow, Paris, Praha, Leiden, Warsawa, Berlin, Mesir, dan banyak lagi universitas di luar negeri yang membuka jurusan tersendiri tentang bahasa dan kesusastraan Indonesia. Paling sedikit, memberikan mata ajaran Bahasa Indonesia. Ini merupakan satu indikasi, betapa Bahasa Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi bahasa resmi internasional.
Melihat kenyataan tersebut, tidaklah sepatutnya jika masih ada suara sumbang yang meremehkan peran Bahasa Indonesia. Tidak patut pula jika kita tidak bangga pada bahasa sendiri. Dalam menyikapi perkembangan zaman dan arus globalisasi, peran bahasa Indonesia tentu berlainan dengan waktu pertama kali dicanangkan dalam ikrar Sumpah Pemuda. Jika dulu mampu berperan sebagai alat persatuan dan kesatuan bangsa, maka kini, mampukah ia mengangkat citra keagungan bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Oleh karena itu, gagasan untuk menempatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia atau bahasa resmi PBB sesungguhnya lebih terterima dibandingkan dengan Bahasa Melayu. Semoga saja harapan ini menjadi kenyataan.
Salah satu bukti mulainya bahasa Indonesia menyebar di negara lain adalah Maman S Mahayana, pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI) tulisan - tulisannya tersebar di berbagai media di Indonesia, Malaysia dan Brunai Darusallam, dan sudah banyak dibukukan.
Selain itu, bahasa Indonesia juga mudah dipelajari. Kunardi menuliskan bahwa Prof. Denzel Carr dan Prof. Zuklart, ahli bahasa dari Jerman menuturkan bahwa bahasa Indonesia kelak akan dapat menjadi bahasa dunia karena memenuhi persyaratan tertentu.
Namun, jika menilik ke kondisi sekarang yang ada, rupanya bahasa Indonesia memang sangat potensial untuk menjadi bahasa dunia, namun masih jauh dari jangkauan. Kita lihat sekarang semakin banyak masyarakat yang tidak peduli dengan aturan – aturan tata bahasa yang ada. Bahkan kini yang tengah menjadi tren adalah bahasa gaul, yang tidak menunjukkan identitas bahasa Indonesia seperti yang dahulu disampaikan di Sumpah Pemuda, namun yang akrab dimulut masyarakat adalah bahasa Indonesia yang telah terkontaminasi dan terinterfereni dengan bahasa asing yang cenderung kebarat – baratan.
Jadi, agar ciri keaslian bahasa Indonesia tidak hilang ketika diangkat menjadi bahasa dunia, akan sangat lebih baik jika sebelumnya ditanamkan terlebih dahulu rasa kepemilikan dan cinta terhadap bahasa Indonesia itu sendiri oleh seluruh masyarakat Indonesia sehingga ada kesadaran mengenai pemakaian tata bahasa yang baik dan benar, dalam setiap kondisi dimana pun dan kapan pun. Karena berbahasa Indonesia yang baik dan benar itu bukanlah mamakai bahasa yang baku, tapi yang sesuai dengan kondisi dimana kita berada.
Jika hal diatas sudah berjalan dengan baik, barulah bahasa Indonesia bisa benar – benar siap untuk diangkat menjadi bahasa dunia. Sebenarnya jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak dan kita lihat banyak warga Indonesia yang menjadi pekerja di luar negeri, hal ini sangat mendukung untuk menjadikan bahasa Indonesai menjadi bahasa dunia. Yakni dengan tetap membiasakan berbahasa Indonesia dimanapun mereka berada asal yang mereka ajak bicara paham bahasa Indonesia. Kalau perlu kita mengajari orang lain untuk berbahasa Indonesia.
Cara lain yang bisa mendukung bahasa Indonesia untuk jadi bahasa dunia ialah, dengan kerjasama antarnegara dalam suatu perusahaan. Sekarang ini, sebenarnya banyak warga asing yang belajar bahasa Indonesia agar bisa bekerja di perusahaan asing yang bekerja sama dengan pihak indonesia dan letaknya di Indonesia.
Jadi sekali lagi perlu ditekankan bahwa Bahasa Indonesia sangat vital untuk menjadi bahasa dunia asalkan masyarakat Indonesia gemar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam setiap kondisi serta memilikirasa cinta atau yang biasa disebut sense of belonging terhadap bahasa Indonesia itu sendiri. Jika sudah begitu, tidak mustahil bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia. Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan ini.

KePUSTAKAan

  • Anonim.http://www.riaupos.com/v2/content/view/3783/95/ Diakses tanggal 1 juni 2008
  • Halim, Amran(ed).1976. Politik Bahasa Nasional I. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebidayaan
  • Mahayana,Maman.S.2008. Bahasa Indinesia Menjadi Bahasa Dunia .http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=335235&kat_id=23. Diakses tanggal 1 juni 2008
  • Prawiro, Kunardi H. 2005. Pembinaan Pemakaian Bahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press.

Wednesday 9 July 2008

Alhamdulillah......

Puji syukur ke hadirat Allah swt, akhirnya IP saya naik. meskipun bukan yang terbaik, namun saya sangat bangga. tidak percuma saya ambil cuti dari organisasi selama ujian. saya sangat tidak puas, jelas. Tapi ini cukup bagi saya.
akhirnya, seperti janji saya, akan saya penuhi janji saya atas nilai saya.
Saat membaca KHS saya di siakad, saya sangat terharu [eh, berlebihan] yang pasti senang, doa saya terkabulkan. tapi, jujur saya kaget melihat nilai saya. alhamdulillah, mata kuliah yang saya agak ragu, justru dapat nilai A. misalnya Filsafat ilmu, FONOLOGI, BelPem 1, Sastra dan kebudayaan Jawa, de el el. Subhanallah. saya sebenarnya pesimis, apalagi untuk mata kuliah pak yant saya sering sekali bolos. saya juga tidak yakin.
tapi, semua harus saya syukuri.
saya harus meningkatkan belajar saya, karena target saya masih belum tercapai. saya harus berjuang agar IP saya di semester III bisa naik dan sesuai dengan target saya.
amin.

bagi saya,
segera lulus dari UNS adalah hal terbaik karena saya yakin dengan begitu akan dapat membahagiakan orang tua saya.
THANKS ALLAH SWT.

Thursday 3 July 2008

Mengapa aku harus menjadi seorang Perempuan???

sekali lagi imanku tergoyah, kenapa aku harus dilahirkan menjadi seorang perempuan. Seorang perempuan itu, begitu rawan dengan dosa. terutama hubungan mereka dengan sesama perempuan. Jika terjadi suatu kesalahan, yang ada hanya saling menyakiti hati. Lebih rasional apa yang kebanyakan dilakukan laki-laki tulen, mereka membalas rasa sakit hati dengan fisik. tapi bukankah sakit fisik bisa dengan mudah diobati. bagaimana dengan sakit hati??
belum lagi PEREMPUAN yang memang kebanyakan, entah disadari atau tidak mereka TIDAK MEMIKIRKAN APA YANG MEREKA KATAKAN. Hanya nafsu saja yang mereka kobarkan. memang tidak semua perempuan seperti ini. tapi, nyaris punah sekarang. bahkan, saya belum pernah rasanya menemukan perempuan seperti ini.
dan, itulah kenapa. rasanya buat apa aku menjadi seorang perempuan??
apa yang bisa ku banggakan ketika semua perempuan yang ada di sekitarku bukanlah orang yang bisa membuatku bersyukur menjadi seorang perempuan, tetapi justru membuatku merasa RUGI menjadi perempuan.
Dan masih banyak kebiasaan perempuan yang memang SUDAH tentu tidak baik, mulut mereka yang saya kira perlu dibanahi. ketika mereka berselisih, mereka punya alat yang sangat tajam yakni mulut. yang anda tahu sendiri lebih kejam dari pada pedang. mereka juga strategi perang, yakni politik mencari kawan. jika seorang perempuan biasanya marahan dengan perempuan lain, mereka akan memprofokasi perempuan lain untuk menjauhi musuhnya. dan biasanya yang terjadi adalah pecahnya perang dingin.
baik ya??
SALUT buat temenku di bahasa SMA 3, AKU BANGGA saat kalian ada masalah dengan anak IS dan cara menghentikannya adalah dengan Perkelahian fisik. tapi bukan narik rambut. terutama buat adina, tinjumu saat itu sungguh luar biasa. gw suka gaya lo...
kapan - kapan privat ya,,,,

Sugeng Rawuh.....

Sealamat datang, Ahlan wa sahlan