Assalamualaikum......


Selamat datang........

Monday 21 July 2008

Dhandang Gula, Tiga Pahlawan Yang Dirindukan

Para pemerhati kebudayaan jawa tantu mengenal lagu Dhandang Gula dari kitab Tripama oleh Mangku Nagara IV. Berikut sedikit cuplikan syair tersebut :

Yogyanira kang para prajurit
Lamun sami bisa anulada
Kadya nguni caritane
Andelira Sang Prabu
Sasrabahu ing Maespati
Aran Patih Suwonda
Lelabuhanipun
Kang ginelung tri prakara
Guna kaya puruningkang den antebi
Nuhoni trah utama

Lire lelabuhan tri prakawis
Guna bisa saniskareng karya
Binudi dadi unggule
Kaya sayektinipun
Dhek mbantu prang Magada Nagari
Hamboyong Putri Domas
Katur ratunipun
Puruna sampun tetela
Hamprang tandhing lan ditya ngalengka aji
Suwanda mati ngrana

Wonten malih tuladhan prayogi
Satriyo gung nagari Ngalengka
Sang kumbakarna asmane
Sanadyan warna diyu
Suprandene nggayuh utami
Duk awit prang Ngalengka
Nggennyo darbe atur
Mring raka amrih raharja
Dasamuka tak keguh ing atur yekti
Dene mung mungsuh wanara

Kumbakarna kineh mangsah jurit
Mring keng raka sira lan lenggana
Nglungguhi kasatriyane
Ing tekad dataan purun
Amung cipta labuh nagari

Wonten malih kinarya palupi
Suryaputra Narpati Ngawangga
Lan pandawa tur kadange
Len yayah tunggil ibu
Suwita mring sri kurupati
Aneng nagri Ngastina
Kinarya gul – agul
Manggala golonganing prang
Bratayuda ing adegan senapati
Ngalaga ing kurawa

Minungsuhken kadange pribadi
Aprang tandhing lan sang Dananjaya
Sri Karna suka manahe
Dene sira pikantuk
Marga dennya arsa males asih
Ira sang kurupati
Marmanta kelangkung
Nggenya mangsah kasudiran
Aprang rame karno mati jinemparing
Sumbaga wiratama

Dalam bait – bait tembang dhandang gula tadi disampaikan bahwa terdapat 3 pahlawan dalam cerita wayang dari kitab mahabarata dan ramayana yang patut dijadikan contoh, yakni Patih Suwanda, Kombakarna dan Adipati karna.
Sifat yang dimiliki pati suwanda dan perlu diteladani yakni ”guna kaya, purun ingkang antebi, nuhoni trah utama” maksudnya ialah seseorang itu harus pandai, kreatif, bertekad baja untuk menggapai cita – cita, dan berkepribadian luhur. Kemudian Kombakarna dengan ” yayah rena myang leluhuripun, kinen mangkya rinusak ing bala kapi”, yaitu sikap patriotisme yang besar dan cinta tanah air yang mampu ia wujudkan dengan gugur di medan perang. Selanjutnya Adipati karna atau surya putra, ia berusaha untuk membalas raja Kurupati dengan rela gugur di medan perang melawan saudaranya sendiri, yakni Arjuna pada saat perang Bharata Yudha. Sebenarnya pun saat sebelum perang, Arjuna juga ragu untuk berperang melawan adiknya, namun akhirnya arjuna dikuatkan oleh Nakula agar bersikap sportif dan tidak pandang bulu dalam membela negara.
Itulah semangat yang dimiliki remaja kita pada cerita wayang, baik mahabarata maupun ramayana. Sebuah semangat yang sangat dinantikan untuk bisa dimiliki oleh pemuda saat ini. Pemuda yang punya rasa cinta tanah air yang tinggi terhadap tanah air dan rela berkorban bukan pemuda yang mengolok – olok tanah airnya sendiri, atau bahkan merusak.

2 comments:

Anonymous said...

selalu berkarya dan kami akan selalu mampir insyaAlloh di blog winner ini. salam dakwah..

Anonymous said...

salam, mohon maaf…mau info sedikit…
sebelumnya kami ucapkan Alhamdulillah…

ISAQ Holistic Art Performance
mempersembahkan:

GAUNG HOLISTIK JIWA TAUHID
8 November 2009
Tennis Indoor Senayan

info:
Kantor Pusat:
Jl Cempaka Putih Raya No. 7B Jakarta Pusat Telepon:
(021) 42803361 (021) 98498806, http://www.isaq-center.com
atau
http://isaqartperformance.blogspot.com/

Kantor Pusdiklat
ISAQ©™ Education Center
Gedung Indra Sentra Blok AK
Jl. Letjen Suprapto No 60
Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telepon: (021) 4265317

Kantor Manajemen
ISAQ©™ Education Center
Gedung Indra Sentra Blok AP3
Jl. Letjen Suprapto No 60
Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Telepon: (021) 42881252

Contact Person:
Helianti Hilman | 0811 210 271
helianti@javara.co.id

ALAM SEMESTA ADALAH MAHA KARYA SANG PENCIPTA, DAN
SIFAT-SIFAT KEINDAHANNYA TERCERMIN PADA SEGALA CIPTAANNYA. MELALUI CIPTAANNYA, MANUSIA DAPAT MENGAMBIL HIKMAH DAN INSPIRASI MENUJU PELEBURAN SECARA HOLISTIK PADA SANG AHAD MELALUI SENI, TUHAN JUGA
MEREPRESENTASIKAN SIFAT-SIFAT KEINDAHANNYA KEPADA MANUSIA MELALUI AKTUALISASI SENI YANG SAMPAI PADA TITIK KULMINASI KEPASRAHAN TOTAL MANUSIA MAMPU MERASAKAN
KEHADIRANNYA DAN MENYAJIKAN KEINDAHANNYA
KEPADA SESAMA

Tari & Lagu
DHANDANG GULA:

Disaat pertemuan dengan Sang Kekasih Sejatih tercapai, rasa gundah sirna tergantikan oleh manisnya madu asmaradana dalam leburnya pertautan cinta. Rasa bahagia dirayakan sebagai tanda syukur atas kemenangan yang telah diraihnya, lewat gerak, tari dan tembang dhandang gula kemenangan dirayakan dan cinta yang utuh lahir dari kemurnian dan kesejatian cinta manusia kepada Sang Maha Kasih Allah, SWT. Cinta yang tidak pernah padam.

Sugeng Rawuh.....

Sealamat datang, Ahlan wa sahlan